Menurut Imam Al-Ghazali, sebahagian daripada alam malakut terbuka pada Malam Al-Qadar.
Alam Malakut adalah alam ghaib, yang di-antara para penghuninya ialah para malaikat. Alam ini terhijab dari pandanganbangsa jin dan manusia, sebagaimana alam jin terhijab kepada pandangan manusia.
Malam Nuzulul Qur’an
Peristiwa turunnya al qur’an (Nuzulul Qur’an), sangat erat kaitannya dengan malam Lailatul Qadar. Dikarenakan di malamLailatul Qadar inilah, untuk pertama kalinya, wahyu ALLAH diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Imam Ibnu Katsir berpendapat, Nabi Muhammad, melihat bentuk asli malaikat Jibril pada dua tempat, yaitu ketika beliaumenerima wahyu pertama di Gua Hira dan ketika malam Isra’ di Sidratul Muntaha.
Sering kita mendengar kisah Nuzulul Qur’an, yang menceritakan malaikat Jibril mendekap Rasulullah sambil berkata, “Iqra’..!”
Tentunya kisah tersebut menjadi tanda tanya bagi kita. Bagaimana mungkin Jibril dalam bentuk asli, bisa mendekap (memeluk)Rasulullah ?
Sementara kita memahami, bahwa Jibril dalam bentuk asli sangat luar biasa besarnya, sebagaimana bunyi hadits :
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ كُلُّ جَنَاحٍ مِنْهَا قَدْ سَدَّ الْأُفُقَ يَسْقُطُ مِنْ جَنَاحِهِ مِنْ التَّهَاوِيلِ وَالدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ مَا اللَّهُ بِهِ عَلِيTelah menceritakan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Syarik dari ‘Ashim dari Abu Wa`il dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat Jibril dalam bentuk aslinya, ia memiliki enam ratus sayap, setiap sayap dapat menutupi antara langit dan bumi, dari sayapnya berjatuhan aneka warna warni, mutiara dan yaqut. Allah Maha Mengetahui itu semua.
(Hadits riwayat Imam Ahmad. Ibnu Katsir berkata dalam Bidayah Wan Nihayah bahwa sanad hadits ini bagus dan kuat, sedangkan Syaikh Ahmad Syakirrahimahullah berkata dalam Al-Musnad bahwa sanad hadits ini shahih)
Bisa jadi, malam turunnya Al Qur’an adalah peristiwa yang sangat dahsyat. Di malam tersebut bukan sekedar pertemuan antaramalaikat Jibril dengan Rasulullah, tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di seluruh alam semesta.
Peristiwa Nuzulul Qur’an, telah membuat tubuh Rasulullah seakan menjadi kaku, seperti didekap dan sulit untukmengeluarkan kata-kata.
Dengan demikian adalah wajar, sepulang dari Gua Hira, Rasulullah seperti baru saja mengalami goncangan jiwa yang hebat. Ia meminta isterinya, Siti Khadijah, menyiapkan kain selimut, untuk menyelimuti dirinya.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Beberapa keterangan tentang Malam Lailatul Qadar
1. Malam Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al Qur’an
إنا أنزلناه في ليلة القدر
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur`an) pada lailatul qadr.”
(QS. Al-Qadr (97) ayat 1)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur`an) pada lailatul qadr.”
(QS. Al-Qadr (97) ayat 1)
2. Malam Lailatul Qadar, lebih baik dari 100 bulan
ليلة القدر خير من ألف شهر
“Lailatul qadr lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS. Al-Qadr (97) ayat 3)
“Lailatul qadr lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS. Al-Qadr (97) ayat 3)
3. Malam Lailatul Qadar, hadir pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari ramadhan.” (HR. Al-Bukhari no. 1878)
“Carilah lailatul qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari ramadhan.” (HR. Al-Bukhari no. 1878)
4. Malam Lailatul Qadar, bisa ditemui dalam mimpi
أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Aku lihat mimpi-mimpi kalian tentang lailatul qadar semuanya sama menunjukkan pada tujuh malam terakhir. Karenanya siapa saja yang mau mencarinya, maka hendaklah dia mencarinya pada tujuh malam terakhir”. (HR. Al-Bukhari no. 1876 dan Muslim no. 1985)
“Aku lihat mimpi-mimpi kalian tentang lailatul qadar semuanya sama menunjukkan pada tujuh malam terakhir. Karenanya siapa saja yang mau mencarinya, maka hendaklah dia mencarinya pada tujuh malam terakhir”. (HR. Al-Bukhari no. 1876 dan Muslim no. 1985)
5. Malam Lailatul Qadar, malam penuh ampunan
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang shalat pada lailatul qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya”. (HR. Al-Bukhari no. 1768 dan Muslim no. 1268)
“Barangsiapa yang shalat pada lailatul qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya”. (HR. Al-Bukhari no. 1768 dan Muslim no. 1268)
Sumber :
Malam Lailatul Qadar, terbukanya Pintu Alam MalakutKeutamaan Lailatul Qadr
No comments:
Post a Comment